Ucap Terima Kasih
Hujan turun di permulaan senja. Membawa kesejukan di kala panas menerpa. Seolah menghapus dahaga, saya menikmati wangi tanah basah yang mengiringi rinainya.
Allohumma shoyyiban nafi’an..
Terima kasih Allah ar Rahman...
Ah, terima kasih. Wujud rasa syukur atas nikmatNya.
Ingatan lalu melayang pada sosok guru yang mengajarkan banyak hal dalam mengarungi kehidupan. Ilmu serta gemblengannya melekat kuat di hati dan pikiran.
Lihat, dengar, rasakan.
Lihat, dengar, rasakan.
Astaghfirullah al adzhiim, tersentak mengingat sampai hari ini belum pernah mengucapkan terima kasih secara memadai. Padahal, tanpa mereka, apalah saya ini?
Guru yang lebih dari sekedar sosok yang pantas untuk digugu dan ditiru. Mereka adalah teladan dalam mengarungi kehidupan. Pahit manis, susah senang, naik dan turun, mereka adalah panutan.
Rabbi,
kemana adab saya ini?
Terkadang bersungut dan mencibir tanpa disadari, kala kelemahan mereka muncul di suatu hari.
Lupa, bahwa mereka pun manusia.
Lupa, bahwa mereka pun tempatnya alpa.
Bahwa sebesar apapun kesalahan yang diperbuatnya, tak akan pernah bisa menghapuskan semua amal kebaikan yang mereka ajarkan.
Bukan sosoknya, namun ilmunya. Itu yang akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa.
Setiap ajaran kebaikan yang mengalun dari suaranya, mengalir dari tulisan-tulisannya buah atas pembelajaran dan pemikirannya yanag akan membawa mereka ke tempat yang mulia.
Astaghfirullah,
mengapa saya bisa sealpa ini?
sebodoh ini?
senaif ini?
Lihat, dengar, rasakan.
Lihat, dengar, rasakan.
Air mata mengalir deras saat menuliskan kalimat ini.
Terima kasih, guru.
Atas segalanya.
Tak akan ada setitik upayaku yang dapat membalaskan semua kebaikan yang telah diberikan.
Maafkan, maafkan, maafkan.
Atas segala kesalahan, kekhilafan, kebodohan yang terus menerus saya pertontonkan.
Atas kesombongan yang terselip di ujung pikiran, hingga mengaburkan setiap kesempatan untuk berucap terima kasih.
Sayangilah mereka, ampuni segala dosa serta kekhilafannya, limpahi mereka dengan sebanyak-banyak kemuliaan serta usia yang berkah manfaat. Bagi yang telah Kau panggil, lapangkan serta terangkanlah alam kuburnya, peluk mereka di alam penantian.
Sungguh, ijinkan saya mengucapkan ini dengan lantang.
Saya akan berdiri dengan tegak, tak hanya di bumi namun juga di hari pengadilan nanti.
Bersaksi, bahwa para guru ini adalah sosok pribadi yang telah menyentuh pribadi dan mengisi hati saya dan membentuk saya menjadi seperti ini.
Bersaksi, bahwa kehadiran mereka telah memberikan banyak manfaat bagi saya pribadi.
Bahwa manfaat itu semoga cukup menjadikan syafaat di saat penghisaban kelak.
Sungguh, saya bersaksi, Illahi Rabbi...
Semoga Allah masih memberikan saya kesempatan bagi saya untuk menemui para guru dan dengan tulus berucap terima kasih. Atas segalanya......
Penghujung Ramadhan 1439H.
Komentar
Posting Komentar