Guru Juga Manusia #2

Lalu bagaimana? Salahkah jika seorang guru memilih untuk mengambil sikap seperti itu? Hhm, buku ini tidak akan memperdebatkan hal-hal baik atau buruk, benar atau salah. Karena salah satu pilar atau presuposisi NLP menyebutkan bahwa selalu ada maksud positif di balik setiap tindakan dan setiap orang akan bertindak berdasarkan pemahaman yang dimilikinya. Maka, apapun yang menjadi pilihan seorang guru merupakan hasil dari sumber daya dan maksud baik yang ia miliki. Yang perlu menjadi catatan adalah setiap tindakan tentunya akan melahirkan konsekuensi yang perlu dihadapi dan dijalankan. Sebagai bentuk aksi – reaksi, maka kesalahpahaman yang terjadi antara guru – siswa dalam kasus tadi menjadi tak terhindarkan. Segala persepsi, interpretasi, pemahaman serta pemaknaan yang diambil oleh setiap pribadi, tentunya akan berakibat pada perasaan serta perbuatan, baik pada sang guru maupun siswa.
Kembali pada judul bab ini, dimana guru juga manusia, ada baiknya kita sebagai guru juga menyadari bahwa, siswa kita pun manusia. Sama-sama memiliki pikiran, rasa, serta dinamika dalam kehidupannya. Maka, jika sebagai guru kita memiliki rasa untuk memaknai sebuah peristiwa, tidakkah siswa kita juga memiliki hal yang sama? Saat kita merasa kecewa, kemungkinan besar siswa kita juga menghadapi rasa yang sama. Pun demikian dengan bahagia, sedih, marah dan lain sebagainya. Bedanya? Kita dilahirkan jauh lebih dulu dibandingkan mereka, dengan pengalaman yang sudah barang tentu berbeda jaman dengan mereka. Kita diberikan kesempatan untuk memegang peran kunci dalam lingkungan sekolah. Karena hubungan guru dan siswa, suka atau tidak, merupakan hubungan yang hampir sama dengan orangtua dan anak, dengan perbedaan setting rumahnya. Pernah mendengar istilah, guru adalah orang tua di sekolah? 
Itu dia. Ada yang sama, ada yang berbeda. Jika ada yang perlu diubah, kira-kira mana yang berada dalam kendali kita? Mengubah mereka atau mengubah diri kita?

Sila manfaatkan waktu sejenak, untuk memikirkan pertanyaan tadi. Tarik nafas, tahan sejenak kemudian hembuskan perlahan. Kita akan bahas jawabannya di bab selanjutnya. Pastikan diri Anda telah siap, ya.

Komentar

Postingan Populer