Anchor dalam Pelukan

Saat membaca anchor, ada yang terlintas di benak Anda?
Saya akan langsung terasosiasi dengan jangkar kapal. Kecil namun kuat menancap. Ia sanggup menahan bobot kapal yang teramat sangat berat. Sekali ditambatkan, kapal akan bertahan dalam diam. Mungkin sedikit bergoyang, namun tidak akan bergerak dalam kejauhan.

Selayaknya jangkar, tanpa kita sadari kita memiliki anchor-anchor dalam hidup. Sesuatu yang menancap kuat dalam diri dan menjadi motor penggerak sehari-hari. Beruntungnya kita jika anchor yang kita miliki adalah sesuatu yang memberdayakan. Misal, pelukan hangat orangtua sebelum tidur atau sebelum pergi beraktifitas. Tindakan kecil yang menguatkan. memberikan afirmasi dalam diri bahwa kita disayangi, didukung meski tanpa kata, diterima secara keseluruhan apa adanya sehingga kita siap untuk terus berkarya dan berdaya. 

Tak percaya?

Sebuah penelitian di University of Italy mengemukakan fakta bahwa terdapat pengaruh antara pelukan dan depresi. Disebutkan bahwa anak yang sering dipeluk orangtuanya secara efektif lebih cepat sembuh dari depresi yang dideritanya, bahkan rasa percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan akan timbul secara signifikan. Lebih jauh, penelitian Journal of Epidemiology and Community Health (2004) menambahkan bahwa pelukan saat inisiasi dini saat bayi baru saja dilahirkan dapat mentransfer suatu mikroorganisme yang dapat menambah kekuatan daya tahan tubuhnya. Jika pelukan dengan rasa sayang ini dilanjutkan secara konsisten pada masa kanak-kanaknya, maka akan terbentuk pribadi anak yang tidak mudah terkena stress. 

Anchor dalam NLP menurut Ronny F. Ronodirjo adalah suatu hal yang ketika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi tertentu. Anchor diciptakan dengan cara membawa seseorang seseorang mengalami emosi puncak tertentu. Bisa berupa emosi beraneka rupa, misal bahagia, takut, marah, sedih, cemas, dll.  Semakin tinggi dan besar rasa yang kita miliki serta dipasang saat mendekati puncak emosi, maka akan semakin kuat pengaruh  anchor-nya.

Nah, khusus pada pelukan, kita tingkatkan rasa yang diinginkan (misal bahagia dan dukungan penuh) sambil memusatkan pikiran tentang hal indah dan memberdayakan seta memperkuat intensitas pelukan kita. Lakukan dengan penuh kesadaran. 

Lihat, dengar, rasakan. 

Iringi dengan afirmasi positif serupa untaian doa dalam hati pada Sang Maha, sepenuh jiwa berjuta kebaikan yang bisa kita minta. Percayalah, anchor yang kita tanamkan akan bekerja dengan maksimal. Rasa hangat yang mengiringi akan mengalirkan banyak energi positif dalam diri. Diri kita maupun diri orang yang kita pasangi. 

Siap mencoba?

Kalau kata telletubies, berpelukaaaaaaaaan....... 


Komentar

Postingan Populer