Hakikat Awal dan Akhir

"Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allah." - H.R. Bukhari No. 660 dan Muslim no. 1031.

Karena setiap awal akan memiliki akhir. Setiap perjumpaan akan menemui perpisahan. Selayaknya malam yang berganti siang, pun demikian pagi menjumpai petang. 

Maka tak usah resah bila pergi menutup datang. Simpan baik-baik hal terindah untuk dikenang. Dengan untaian senyum terkembang.

Hei, pernahkah terlintas dalam pikiran? Bahwa sesungguhnya akhir merupakan suatu awalan?

Lihat, dengar, rasakan.

Awal.
Seorang ibu muda tersenyum mengayunkan alat tes kehamilan kepada suaminya selepas shalat subuh. Dua garis tegas terpampang disana. Bahagia bercampur rasa tak percaya terpancar di wajah keduanya. Memulai hari-hari kehamilan dengan warna-warni rasa.  Mual, muntah, segala lautan emosi tumpah ruah. Awal perjalanan yang membuat keduanya sama-sama belajar. Belajar menahan diri serta bersabar. Trimester awal.

Memasuki bulan keempat, gelak tawa riang membahana kala tendangan pertama dalam rahim terasa. Trimester kedua merupakan masa-masa ceria. Saat tubuh dan emosi calon Ibu mulai terbiasa. Kunjungan ke dokter untuk memeriksa sang janin merupakan saat yang paling dinantikan datangnya. 

Saat kehamilan tua, trimester ketiga, bahagia bercampur gelisah mulai melanda. Bobot janin mencapai puncaknya. Efeknya sangat besar pada calon Ibu tentu saja. 

Akhir
Hari yang dinanti datang juga. Cemas, gelisah, sakit yang luar biasa. Sang calon Ayah menemani dengan wajah resah disampingnya. Menuju akhir, datanglah rasa khawatir. Alunan doa selalu mengalir. Ikhlas, pasrah, sumerah. Perjuangan seorang Ibu yang teramat sangat luar biasa diiringi lantunan dzikir. Air mata, darah dan keringat dingin bergulir. Lalu kemudian, sang jabang bayi lahir. Masa kehamilan resmi berakhir.

Awal.
Babak baru keluarga kecil dimulai. Dari berdua, jadi bertiga. Lalu kadang, jadi berempat berlima. Akhir kehamilan menjadi awal kehidupan. Siklus ini berjalan sejak awal Adam dan Hawa diciptakan. Sejatinya setiap awalan pada saatnya akan menemui akhiran. Pun demikian setiap akhiran akan menjadi sebuah awalan.

Lihat, dengar, rasakan.

Apa kiranya yang perlu disesalkan? 
Saat sesuatu menemui akhiran, 
tersenyumlah.
Karena artinya akan menanti sebuah awalan.
Inshaa Allah.

Bersedih seperlunya, bergembira secukupnya. 
Mencintai sewajarnya, membenci sekedarnya.
Jangan pernah lupa untuk bersyukur sebanyak-banyaknya.
Atas segala karuniaNya.
Allah Maha Pengatur Segala Rasa.

"Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin" (Q.S. An Naml:19)




Komentar

Postingan Populer