Hidup dan Rasa

Hidup itu penuh warna.
Merah, biru, hijau, ungu, kuning, coklat, terkadang jingga.
Terang, gelap, muda, tua.
Bermacam-macam hingga terkadang kita lupa persisnya.
Bersatu, berbaur, beraneka.
Warna satu membentuk warna yang lain, sedemikian sehingga.
Sebegitu indahnya, terkadang kita tak kenali warna dasarnya.

Hidup itu juga ramai dengan suara.
Nyaring, pelan, berbisik maupun bergema.
Suara-suara menenangkan jiwa hingga yang memekakkan telinga.
Setiap suara berpadu sedemikian sehingga.
Terkadang merdu, terkadang membuat sakit kepala.

Hidup itu juga bergemuruh dengan gerakan yang ada.
Cepat, lambat, lurus, berbelok, berputar, berbalik atau maju ke arah tujuannya.
Gerakan-gerakan semacam lecutan yang menghangatkan jiwa.
Semuanya berpacu sedemikian sehingga.
Berpencar sesuai arahnya.

Maka dengan warna, suara dan gerakan segala,
saya percaya hidup itu memiliki rasa.
Banyak rasa, dengan berjuta nyawa.
Rasa yang penuh asa, perlu dipelihara.
Rasa yang menghalang gerak, perlu diolah agar berdaya.

Karena hidup kita berwarna, bersuara dan memiliki gerak serta rasa,
maka nyawa pastilah menjadi pengiring yang setia.
Dan selama nyawa itu ada,
semampu kita upayakan maksimalkan kebermanfaatannya.

Maka kenalilah rasa,
kenali setiap pengaruh yang ia bawa.
Maknai dengan sepenuh jiwa.
Semampu kita.

Lihat, dengar, rasakan.

Sudah bermaknakah kita? Bermanfaatkah hidup kita? Untuk siapa? Dimana?


Komentar

Postingan Populer