Ludo Malam Ini

Malam ini selepas Isya, #TheIrwans kumpul berlima.
Setelah seharian tadi saya dan suami pergi ke undangan serta menemui rekan-rekan di sekolahan.
Menikmati nasi dan kuah panas Tengkleng Gajah, bercengkrama.
Lalu, si bungsu, Aaqila, mulai mendekati tempat ia menyimpan gadgetnya.

Kemudian mendadak saya mendapat ilham (entah darimana😅) untuk mendowload permainan Ludo di telepon genggam saya.

Lalu, mainlah kami berlima.
Sambil sesekali menerangkan cara bermain pada Aaqila, kami bermain berdasarkan angka.
Angka yang muncul di layar, setiap dadu virtual ditekan sesuai gilirannya.

Saat pion-pion mulai keluar dari kotak penyimpanan, permainan mulai menemukan keseruan.
Teriakan kecil diiringi tawa geli pemain lain setiap pion salah satu dari kami terpaksa terdepak oleh pion yang lain.

Fawwaz, anak kami nomor dua, paling sering menghantam pion-pion milik kami semua.
Tertawa, sambil berdoa. Semoga lekas diberi angka enam hingga bisa kembali bermain di papan.

Sekali, dua kali, tiga kali.
Fawwaz menendang pion kami.
Kemudian kami berempat akhirnya berstrategi.
Mulai menghitung langkah tiap kali dadu mengeluarkan langkah.
Agar tak ada yang terdepak lagi.

Keadaan mulai stabil,
Setiap langkah dilakukan hati-hati.
Agar tak ada yang mesti "mati".

Mendekati akhir, situasi mulai genting.
Hahahhahaa...
Satu per satu pion kembali ke rumah.
Maka lupa lah si bungsu untuk menghitung langkah.

Layar telepon genggam juga nampaknya mulai lelah.
Tak akurat meski sudah disentuh dengan berbagai macam cara.
Mendadak si kecil berturut-turut menyingkirkan pion Ayah dan Mas Azka, anak tertua kami.
Sambil menutup mulut, menahan tawa, dia berkata, "Aku ga sengaja. Ini pionnya jalan sendiri, Ayah."

Hahahhahhaaa....

"Maaf ya, Mas. Ga sengaja..."

Karena ini permainan, semua prosesnya dilalui dengan tawa dan pemakluman.

Aaah, indahnya jika persoalan hidup pun bisa semudah kita memahami satu sama lain selayaknya bermain ludo malam ini.

Bagaimana kita dapat menahan ego untuk menang sendiri atau menghalalkan cara tanpa memperdulikan orang lain.
Bagaimana kita bisa langsung meminta maaf ketika dalam posisi yang mungkin tak menimbulkan efek tak enak bagi pemain lain.
Bagaimana kita bisa memaklumi kesalahan orang lain selayaknya kita ingin dipahami ketika berbuat salah.

Lihat, dengar, rasakan.

Dengan bekal akal pikiran dan nurani dari Allah ar Rahman, apa yang tidak memungkinkan?
Berpikir baik, berkata baik, bertindak baik; sehingga semua terasa baik.
Sungguh, belajar banyak dari permainan ludo kami malam ini.

Ludo bukan hanya sekedar permainan. Ludo kami merupakan moment pembelajaran, pemahaman dan kehangatan. Sehangat tawa riang kami saat menang, maupun saat "dimatikan" dan terpaksa pulang ke kandang. Sehangat ucap maaf dan pengertian yang diberikan. Sehangat pelukan terima kasih di akhir permainan dan senyum lebar pengantar tidur malam kami di kediaman.

Subhanallah walhamdulillah....

Komentar

Postingan Populer