Menangislah
Boys don't cry.
Anak lanang ojo nangis.
Budak lalaki mah tong mewek.
Anak bujang indok buliah manangih doh.
Berapa sering kita dicekoki dengan pemahaman bahwa berbeda dengan perempuan, laki-laki tidak boleh menangis. Suatu bias gender yang melekat dan tanpa sadar diamini oleh banyak kalangan masyarakat. Seolah-seolah menangis adalah semata-mata menunjukkan kelemahan, ketidakberdayaan serta keputusasaan.
Padahal, menangis adalah fitrah manusia. Bayi yang baru dilahirkan, laki-laki ataupun perempuan, akan menangis sebagai refleks dan aktifitas pertama yang dilakukan.
Dalam surat Al Isra ayat 109 dikatakan bahwa, "Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu."
Beberapa hadits shahih pun mengatakan hal serupa mengenai pandangan Islam tentang menangis.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda kepadaku, "Bacakanlah kepadaku Al Qur'an." Aku menjawab, "Ya Rasulullah, bagaimana aku akan membacakan Al Qur'an kepadamu, padahal kepadamulah Al Qur'an itu telah diturunkan." Rasul bersabda kembali, Aku suka mendengar Al Qur'an itu dibaca oleh orang lain." Maka aku membaca surat An Nisa' sampai kepada ayat fakaifa idza ji'na min kulli ummatin bi syahidin waji'na bika 'ala haaulai syahidan (bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan engkau (Rasulullah) sebagai saksi atas semua mereka itu?). Rasulullah bersabda, "Cukuplah bacaanmu itu, Ibnu Mas'ud." Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Aku menoleh pada Nabi, aku melihat mata Nabi berlinang basah oleh air mata." (HR. Bukhari Muslim).
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata, pada suatu hari Rasulullah berkhutbah yang mana belum pernah aku mendengar khutbah Beliau seperti itu. Beliau bersabda, "Andaikata kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis." Anas berkata, "Saat itu para sahabat Nabi semuanya menutup wajah mereka sambil menangis tersedu-sedu." (HR. Bukhari Muslim).
Jelaslah bahwa menangis bukanlah wilayah privat perempuan. Menangis adalah ungkapan perasaan yang terdalam. Menangis adalah ungkapan suara batin. Saat menangis, ada rasa yang terbawa.
Lihat, dengar, rasakan.
Apa pesan yang terkandung dalam tangisan kita? Resapi, maknai, tandai keberadaannya. Apa rasa yang mengiringi setiap tetesannya? Sedih, marah, kecewa, bahagia, takut atau rasa syukur yang tak terhingga? Apa?
Lihat, dengar, rasakan.
Bahkan tangisan membawa manfaat menurut hasil penelitian. Air mata yang diteteskan, mengandung hormon prolaktin yang efektif untuk melawan stress yang dapat mengganggu kesehatan. Menangis juga dapat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung serta membuat respon yang lebih baik terhadap pengobatan.
Maka menangislah. Bukan untuk menghiba atau memutarbalikkan fakta, namun menangislah sepenuh hati serta rasa. Menangislah untuk Rabb kita. Menangislah untuk segala kebaikan yang Allah berikan pada kita. Menangislah untuk membasuh jiwa yang terkadang kering karena ego serta sombong kita. Menangislah untuk meruntuhkan tembok penghalang kebersihan jiwa. Menangislah untuk melembutkan hati dan perasaaan. Menangislah untuk menenangkan pikiran. Menangislah untuk kebermanfaatan. Menangislah wahai lelaki dan perempuan yang bernyawa dan memiliki rasa. Menangislah untuk melatih rasa peka. Peka terhadap diri kita, keluarga, kerabat, sesama dan dunia. Menangislah untuk keselamatan dunia dan alam keabadian.
Menangislah. Menangislah. Menangislah.
"Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis bersamamu." - Kahlil Gibran.
Syuka...thanks for writing the note
BalasHapusSyuka...thanks for writing the note
BalasHapus