Jangan Marah

Astaghfirullah....

Hampir saja ya, Allah..
Hampir saja emosi saya tumpah.
Membobol benteng pertahanan yang selama ini terjaga demi marwah,
menghentak ujung kesadaran penuh amarah.

Astaghfirullah,
Terima kasih banyak ya, Allah...
Masih Kau jaga diri, pikir dan lisan hingga lakuku tak pecah,
alhamdulillah...

Rasulullah shalallahu alayhi wassalam pernah bersabda, "Orang yang kuat bukanlah orang yang melemparkan lawannya ke tanah. Orang yang kuat adalah orang yang berisi dirinya sendiri ketika ia sedang marah." (H.R. Al Bukhari)

Berisi dirinya sendiri. JLEB.
Mengapa? 
Karena saat marah, syetan mendampingi. Mengiringi langkah, menghembuskan bujuk rayu serta ajakan untuk memanaskan hati, membutakan pikir serta melancarkan lidah dengan trilyunan peluru kata-kata yang siap sedia meluncur dengan rentetan kata yang menyakitkan hati.

Saat marah, lupa akan keberadaan diri yang tentunya tak luput dari salah. Lupa bahwa segala sesuatu telah direncanakan oleh Allah. Lupa bahwa ada dua malaikat yang senantiasa mengiringi dan mencatat setiap langkah. Astaghfirullah....


Lihat, dengar, rasakan.

Apa sebenarnya yang membuat marah?
Salah yang dibuat sebesar apakah?
Adakah maaf mungkin menembus celah?
Apa yang perlu dilakukan saat marah?

Lihat, dengar, rasakan.

Teringat sebuah kisah saat seorang laki-laki menghadap Kanjeng Nabi. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Janganlah engkau marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau: “Janganlah engkau marah”.(HR. al-Bukhari)

Jangan marah.
Saat terjadi, menangislah. Bertahanlah. Tahan hati, pikir, laku dan lidah. Tahanlah. Mohon perlindungan pada Allah. 

Lihat, dengar, rasakan.
Tarik nafas, tahan, hembuskan perlahan.

Tandai peristiwa sebagai satu kejadian. Tarik pemaknaan. Ambil pelajaran. Dalam NLP, proses reframing sedang dijalankan. Lepaskan ikatan perhatian atas peristiwa yang memancing murka, break state, lepaskanlah. Kedipkan mata, tundukkan kepala, bergerak menjauh, ambil air wudlu, meneguk air, lepaskan perhatian dalam diam. Lakukan apapun yang perlu dilakukan, tapi jangan marah. Bismillah, yakin bisa atas ijin Allah. Akan selalu ada hikmah atas setiap kejadian, inshaa Allah. 








Komentar

Postingan Populer